Permintaan Gadis Lumpuh yang Ditinggal Orang Tuanya Bekerja Ini Ketuk Hati Seorang Polwan

Kisah seorang gadis lumpuh yang sudah berusia 25 tahun diposting oleh akun Instagram Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri, Minggu (18/9).
Diketahui bahwa gadis ini merupakan warga Dusun Rege, Desa Pandan Indah, Kecamatan Pratya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Gadis ini ditinggalkan oleh kedua orang tuanya yang harus pergi mencari nafkah.
 
Kondisi yang begitu memprihatinkan pada gadis yang bernama Usim ini pun menyentuh hati Seorang Polwan Lombok Tengah.

Berikut ini merupakan kisah gadis malang tersebut seperti yang posting Instagram @divisihumaspolri.
“Unsim Gadis Lumpuh 25 Tahun Mendapat Hadiah Kasur dari AKP Pratiwi
Unsim namanya. Ia adalah seorang gadis berumur 25 tahun dan ditinggal pergi kedua orangtuanya untuk mencari nafkah.
Seorang gadis pengidap lumpuh sejak lahir ini tinggal di sebuah gubuk, bahkan tidak layak disebut gubuk.
Seorang gadis yang tinggal di Dusun Rege, Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat, ini mampu menyentuh hati seorang Perwira Polisi Wanita, AKP Pratiwi Novianti SH. “Sesak rasanya hati ini ketika ditanya apa yang paling diinginkan di dunia ini. Dengan suara yang agak lirih dia hanya menjawab sebuah kasur. Alas tidur yang empuk yang selama 25 tahun tidak dapat ia rasakan. Hati siapa yang tidak akan terketuk jika mendengarnya langsung,” terang AKP Pratiwi sambil menahan haru.
Cita-cita yang sangat sederhana, bukan sebuah rumah mewah, mobil sporty namun hanya sebuah kasur empuk
untuk ia tiduri. Selama 25 tahun, Unsim hanya tidur di atas sebuah dipan yang terbuat dari anyaman bambu tanpa alas dan tanpa bantal. Unsim hidup penuh keterbatasan bersama neneknya, Satrim (65), yang sudah tidak seperkasa dulu dalam mencari sesuap nasi.
Hingga pada Kamis (15-09-2016), Srikandi pemimpin Satuan Lalu-lintas Polres Loteng ini membawakan sebuah kasur yang membuat Unsim tidak lagi tidur di atas dipan bambu, seperti impiannya sejak lama.
Hingga pada Kamis (15-09-2016), Srikandi pemimpin Satuan Lalu-lintas Polres Loteng ini membawakan sebuah kasur yang membuat Unsim tidak lagi tidur di atas dipan bambu, seperti impiannya sejak lama.
Tidak hanya itu, lulusaan Akademi Kepolisian tahun 2009 ini juga membawakan beberapa perabot rumah tangga dan beberapa orang tukang untuk melakukan pembedahan rumah.
Melihat semua ini, Unsim dan sang nenek hanya mampu menitikkan air mata, belum ada uluran tangan dari pemerintah yang sampai padanya.
Melihat lokasi gubuknya yang jauh dari akses jalan, belum lagi dikarenakan Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, tempat mereka bernaung, memang merupakan desa terpencil yang jarang terjamah. “Memang kami belum mampu untuk membedah rumah Unsim seperti layaknya acara di televisi, namun kami harap agar bantuan yang kami berikan ini dapat memanggil para penderma lainnya agar mau membagikan sebagian rezekinya untuk Unsim agar dapat hidup dengan layak,” ucap AKP Pratiwi.
#promoter #polisihebat,”
Melihat postingan tersebut, sejumlah netizen pun memberikan komentar dan pandangannya masing-masing.
“Adakah yang tau kemana jika ingin sedikit membantu?,” tukisakun @destamufied.
“Subhanallah semoga Allah membalas kebaikanmu bu polwan,” tulisakun @mamamoianddea.
Sumber : Tribunnews.com