Innalilahi...Terkena Tembakan Gas Air Mata,Ustadz Arifin Ilham Di Larikan Ke RS Budi Kemuliaan..

JAKARTA - Ustad Arifin Ilham yang ikut menyuarakan aspirasi terkait "penistaan agama" yang dilakukan Gubernur Nonaktif DKI Jakarta, Basuki Cahaya Purnama (Ahok) di depan Istana Negara, dikabarkan terkena tembakan peluru karet oleh aparat kepolisian.


Melalui kabar yang tersebar di pesan whatsapp dan media sosial, tampak foto-foto Ustad Arifin Ilham sedang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dalam pesan singkat tersebut, imbauan untuk kesembuhan Ustad Arifin Ilham pun diserukan.
"Mohon doa, Ust Arifin Ilham tertembak," bunyi pesan dari whatsapp.
Pada foto yang lain, tampak juga Ustad Arifin Ilham sedang memegang tangannya yang diduga terkena tembakan.
Sempat terjadi bentrok antara demonstran dengan aparat kepolisian di depan Istana Negara.
Ledakan petasan dan juga gas air mata terus dilontarkan dari kedua belah pihak.
Satu orang polisi terlihat mengalami pendarahan di kepala dan langsung dievakuasi menuju ambulance.
Sementara itu, suara ledakan petasan dan juga tembakan gas air mata terus bergema di depan Istana Negara.
Massa yang diminta untuk membubarkan diri, masih tetap bertahan di lokasi unjuk rasa, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto terlihat keluar dari Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016) malam.
Padahal, Wiranto keluar ketika situasi di depan Istana Merdeka tengah ricuh, penuh dengan gas air mata dan kobaran api.
Sekitar 1 jam, Wiranto yang mengenakan kemeja putih, topi hitam dan masker yang tergantung di lehernya kembali masuk ke dalam Istana Merdeka.
Wiranto pun menjelaskan tujuannya keluar dari Istana Merdeka, menuju ke pusat kericuhan untuk menemui tokoh-tokoh yang ikut dalam aksi unjuk rasa hari ini.
Ketika sedang menjelaskan, terlihat di lengan sebelah kanan Wiranto ada bercak atau noda berwarna merah pekat, seperti warna darah.
Awak media pun mencoba menanyakan mengapa ada noda merah tersebut.
Wiranto kemudian menjelaskan bahwa noda merah tersebut bukanlah darahnya, namun darah dari seorang aparat keamanan yang sempat ia rangkul ketika kericuhan terjadi.
"Oh ini tadi sepertinya aparat, tadi saya rangkul," kata Wiranto.
Wiranto pun menyayangkan pecahnya aksi anarkis yang dilakukan peserta aksi unjuk rasa hingga aparat keamanan terluka.
"Beberapa oknum telah melakukan penyerangan kepada aparat keamanan, tubuh orang tergeletak menyulut emosi. Sebenarnya itu tak terjadi kalau demo santun. Tapi ternyata jam 6 gak bubar di sana menyerang petugas," kata Wiranto.(tribunnews.com)