Anda
mungkin pernah mendengar atau membaca berita mengenai Panji Sang
Penakluk tewas dicabik komodo. Apa yang sesungguhnya terjadi dan mengapa
berita yang bersangkutan sangat viral? Melalui artikel di bawah ini
akan dijelaskan mengapa Panji yang biasanya menaklukkan kini justru
ditaklukkan oleh hewan buas.
termasuk kru yang hanya merekam
kejadian naas tersebut.
Panji Sang Penakluk Tewas Dicabik Komodo
1. Dalam salah satu blog pribadi seseorang, sempat dituliskan berita Panji Sang Penakluk tewas dicabik komodo. Penulis menceritakan bahwa Panji yang biasanya menjinakkan ular ini suatu hari mengunjungi Pulau Komodo. Saat syuting dilakukan, Panji tak henti-hentinya menggurau komodo yang terlihat damai-damai saja. Beberapa hal dilakukan Panji seperti menarik-narik ekor hewan dengan panjang lebih dari dua meter tersebut, menggodanya, sampai mengajaknya bercanda. Beberapa menit awal sang komodo terlihat enggan merespon Panji dan tetap tak bergeming. Oleh karena hal tersebut Panji pun semakin menjadi-jadi dan semakin asik mengganggu komodo bersangkutan.
2. Komodo yang merasa terganggu pun spontan melakukan perlawanan dan penyerangan. Ia mengejar Panji dengan cepat sehingga Panji pun berusaha menyelamatkan diri dengan berlari secepat yang ia mampu. Diceritakan pula bahwa Panji sempat melempar tasnya ke arah komodo dengan harapan agar komodo bersangkutan bisa teralihkan perhatiannya. Sayangnya, komodo bisa lari lebih cepat daripada Panji dan dengan satu terkaman sangat kuat ia berhasil menghancurkan kemudian mencabut tangan Panji. Diceritakan pula bahwa komodo semakin menjadi-jadi dengan menerkam Panji Sang Penakluk kemudian mencabik-cabiknya. Panji pun tewas seketika karena tidak ada yang menolongnya
1. Dalam salah satu blog pribadi seseorang, sempat dituliskan berita Panji Sang Penakluk tewas dicabik komodo. Penulis menceritakan bahwa Panji yang biasanya menjinakkan ular ini suatu hari mengunjungi Pulau Komodo. Saat syuting dilakukan, Panji tak henti-hentinya menggurau komodo yang terlihat damai-damai saja. Beberapa hal dilakukan Panji seperti menarik-narik ekor hewan dengan panjang lebih dari dua meter tersebut, menggodanya, sampai mengajaknya bercanda. Beberapa menit awal sang komodo terlihat enggan merespon Panji dan tetap tak bergeming. Oleh karena hal tersebut Panji pun semakin menjadi-jadi dan semakin asik mengganggu komodo bersangkutan.
2. Komodo yang merasa terganggu pun spontan melakukan perlawanan dan penyerangan. Ia mengejar Panji dengan cepat sehingga Panji pun berusaha menyelamatkan diri dengan berlari secepat yang ia mampu. Diceritakan pula bahwa Panji sempat melempar tasnya ke arah komodo dengan harapan agar komodo bersangkutan bisa teralihkan perhatiannya. Sayangnya, komodo bisa lari lebih cepat daripada Panji dan dengan satu terkaman sangat kuat ia berhasil menghancurkan kemudian mencabut tangan Panji. Diceritakan pula bahwa komodo semakin menjadi-jadi dengan menerkam Panji Sang Penakluk kemudian mencabik-cabiknya. Panji pun tewas seketika karena tidak ada yang menolongnya
3.
Kisah viral ini semakin dipercaya oleh khalayak ramai karena sempat
tersebar video Panji Sang Penakluk tewas dicabik komodo yang tragis
tersebut dengan website berita ternama sebagai rujukannya. Website
berita ternama ini terkenal tidak pernah berbohong sehingga memiliki
kredibilitas tinggi. Tetap tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang
yang meragukan originalitas berita tersebut karena secara logika, kru
acara
tersebut tak mungkin diam saja dan tidak menolong Panji yang sedang ada di ujung tanduk.
4. Kebenaran sesungguhnya terkuak di akhir posting mengenaskan tersebut yang tidak dibaca oleh banyak orang. Panji Sang Penakluk masih hidup dan menjalani kehidupannya seperti biasa yang tidak diketahui orang-orang yang terlalu cepat berasumsi. Usut punya usut, penulis posting ini ternyata hanya bercanda karena ia sempat kesal melihat ulah Panji Sang Penakluk. Pasalnya Panji tidak terlihat serius saat syuting, tidak menceritakan secara ilmiah apapun mengenai komodo dan hanya bermain-main. Ini merupakan sebuah kritikan terhadap Panji Sang Penakluk yang dikemas menjadi lelucon fiksi. Namun, banyak sekali orang yang salah kaprah dan mempercayai kebenaran kisah tersebut. Pada dasarnya di negara yang warganya bebas berpendapat, hal ini tidak bisa dibilang salah. Akan tetapi sosok publik yang menjadi objek dalam kisah fiksi memang selalu menimbulkan kontroversial, apalagi sang penulis menceritakannya seolah-olah hal tersebut benar-benar terjadi dan detailnya sungguh mengenaskan. Padahal panji Sang Penakluk masih hidup dan tidak terpengaruh sama sekali dengan berita bersangkutan. Pelajaran dari fenomena ini untuk kita semua adalah bahwasanya kita tidak bisa menilai sesuatu hanya sepotong demi sepotong. Ketahuilah sesuatu secara keseluruhan sebelum mulai menilai karena bisa saja ada hal penting yang belum kita ketahui.
Dari keterangan di atas telah jelas apa yang ada di balik cerita naas mengenai tewasnya Panji Sang Penakluk. Pada dasarnya, kita tak bisa langsung menilai berita Panji Sang Penakluk tewas dicabik komodo tanpa membaca keseluruhan tulisan bersangkutan terlebih dahulu.
tersebut tak mungkin diam saja dan tidak menolong Panji yang sedang ada di ujung tanduk.
4. Kebenaran sesungguhnya terkuak di akhir posting mengenaskan tersebut yang tidak dibaca oleh banyak orang. Panji Sang Penakluk masih hidup dan menjalani kehidupannya seperti biasa yang tidak diketahui orang-orang yang terlalu cepat berasumsi. Usut punya usut, penulis posting ini ternyata hanya bercanda karena ia sempat kesal melihat ulah Panji Sang Penakluk. Pasalnya Panji tidak terlihat serius saat syuting, tidak menceritakan secara ilmiah apapun mengenai komodo dan hanya bermain-main. Ini merupakan sebuah kritikan terhadap Panji Sang Penakluk yang dikemas menjadi lelucon fiksi. Namun, banyak sekali orang yang salah kaprah dan mempercayai kebenaran kisah tersebut. Pada dasarnya di negara yang warganya bebas berpendapat, hal ini tidak bisa dibilang salah. Akan tetapi sosok publik yang menjadi objek dalam kisah fiksi memang selalu menimbulkan kontroversial, apalagi sang penulis menceritakannya seolah-olah hal tersebut benar-benar terjadi dan detailnya sungguh mengenaskan. Padahal panji Sang Penakluk masih hidup dan tidak terpengaruh sama sekali dengan berita bersangkutan. Pelajaran dari fenomena ini untuk kita semua adalah bahwasanya kita tidak bisa menilai sesuatu hanya sepotong demi sepotong. Ketahuilah sesuatu secara keseluruhan sebelum mulai menilai karena bisa saja ada hal penting yang belum kita ketahui.
Dari keterangan di atas telah jelas apa yang ada di balik cerita naas mengenai tewasnya Panji Sang Penakluk. Pada dasarnya, kita tak bisa langsung menilai berita Panji Sang Penakluk tewas dicabik komodo tanpa membaca keseluruhan tulisan bersangkutan terlebih dahulu.