Berhati-hatilah dalam membuat lelucon, apalagi sampai mengunggahnya
ke sosial media. Apalagi jika lelucon yang dipakai adalah kegiatan yang
berkaitan dengan ibadah agama.
Inilah yang tak dipikirkan lima orang pemuda di Malaysia. Mereka membuat
lelucon tentang sholat jenazah di sebuah masjid. Entah apa maksudnya,
mereka mengunggah video tersebut ke sosial media.
Sudah pasti orang yang melihatnya akan merasa jengkel. Dan perasaan
kesal itulah yang melanda seorang pedagang di Pekan Jementah, Johor,
Malaysia.
Dia sengaja datang ke sebuah kantor polisi untuk melaporkan sebuah klip video yang menghina dan mengolok-olok Islam.
Ada yang Marah
Sang pelapor, Mohd Nohor Kunchi Mohamed, mengatakan, dalam video
berdurasi 36 detik itu, dia melihat lima pria sedang menunaikan sholat
jenazah dengan di hadapan mereka ada seorang lagi pria berkain kafan
yang berpura-pura menjadi jenazah.
style="text-align: justify;">
" Saya menerima video itu sekitar pukul 05:45 petang melalui aplikasi
WhatsApp. Saat itu saya sedang berada di sebuah kedai makan. Ketika
melihat video tersebut, saya menjadi marah karena mereka secara
terang-terangan mengejek Islam," kata pria 48 tahun itu.
Ketika melihat video itu, Mohd Nohor merasa terhina karena dia sendiri
adalah seorang Muslim. Apalagi perbuatan mereka itu dilakukan di dalam
masjid yang merupakan tempat beribadah," katanya kepada Sinar Harian.
Lelucon yang Tak Lucu
Kepada Sinar Harian, dia mengatakan, pada detik ke-24, salah seorang
pria terlihat menggaruk kemaluannya. Kemudian diikuti oleh rekannya yang
menggaruk lutut kirinya menggunakan kaki kanan.
Sementara seorang lagi teman mereka menggerak-gerakkan kepala seperti orang mengantuk.
Kemudian pada detik ke-32, 'jenazah' tersebut bangun dan mereka semua
melarikan diri. Salah seorang dari mereka mengangkat kainnya sehingga
menampakkan celana dalam.
Meski Iseng tapi....
" Meskipun video tersebut direkam sebagai iseng atau hiburan, saya
melihatnya sebagai suatu hal yang menyentuh sensitivitas umat Islam dan
saya meminta agar semua pihak menghentikan penyebaran video ini.
" Saya juga meminta Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM)
agar menyelidiki oknum-oknum yang ada di dalam video tersebut dan
memberikan hukuman yang setimpal," katanya.
sumber : dream.co.id